ANDA MEMASUKI DUNIA HANTU JURNAL..SELAMAT MEMBACA

Kamis, 30 September 2010

WALIKOTA TIDAK DATANG: PELAYANAN JAMAAH SHOLAT IDUL FITRI KURANG BAIK

OLEH:
HARIYONO USMAN

Kendari, BJ
Pelaksanaan sholat Idul Fitri di Lapangan Benua-benua Kota Kendari tahun ini terasa berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Lapangan Benua-benua ini merupakan tempat yang ditetapkan sebagai wilayah II Panitia Hari Besar Indoensia (PHBI), sehingga tempat ini merupakan tempat sholat Idul Fitri untuk Walikota Kendari., sedangkan  wilayah I bertempat di Masjid agung dan merupakan tempat sholat Gubernur Sultra. Namun tahun ini Walikota Kendari tidak melaksanakan sholat Id. Inilah yang membuat pelaksanaan sholat Id di Lapangan Benu-benua terasa berbeda dan ini tentunya menjadi suatu pertanyaan yang harus dijawab. Oleh karena itu, Setelah dikonfirmasi kepada pihak PHBI, ternyata yang menjadi alasannya adalah karena Pak Walikota tidak ingin tiap tahunnya sholat di tempat yang sama, beliau ingin ke tempat yang lain untuk bisa bersilaturahmi pada masyarakat Kota Kendari secara luas dan bukan pada masyarakat tertentu saja, Tukas Wijoyo Cokro dari pihak PHBI wilayah II. Pemberitahuan ini disampaikan pihak Walikota dalam Rapat PHBI se-Kota Kendari yang diadakan di Aula Bertakwa Kota Kendari pada akhir bulan Agustus kemarin dan informasinya tahun ini Pak Walikota beserta rombongan sholat di Lapangan Lakidende.

Ketidakhadiran Walikota seakan mempengaruhi pelayanan jamaah pada pelaksanaan sholat Id di lapangan benu-benua tersebut. Dengan perkataan lain, ketika tahun-tahun sebelumnya Walikota sholat di lapangan itu, maka pelayanan dalam hal ini kebersihan lapangan, sistem operator suara, ataupun pengaturan saf-saf jamaah semua dipersiapkan dengan baik. namun, pelaksanaan sholat Id tahun ini seakan pihak walikota lepas tangan. Akhirnya, terutama pada kebersihan, masih ada rumput-rumput yang tinggi yang pastinya sangat mengganggu jamaah ketika sholat. Pihak PHBI juga sudah berusaha keras untuk memotong rumput, tapi tidak semua terpotong. Terkait prosedur pelayanan, dari pihak PHBI mengatakan bahwa tahun-tahun lalu tidak ada bantuan dana yang diberikan dari pihak walikota hanya berupa bantuan fisik, yakni dikerahkannya Dinas Kebersihan Kota Kendari untuk membersihkan lapangan tersebut. Namun, tahun ini dinas kebersihan juga tidak datang untuk membersihkan Lapangan Benu-benua sebagai wilayah II terpusat PHBI, sehingga membuat pihak PHBI kewalahan membersihkan lapangan dengan alat seadanya yang disewa. Oleh karena itu,  kuat dugaan dari ketidakdatangan dinas kebersihan ini juga disebabkan kerena ketidakdatangan Walikota Kendari untuk sholat Id di lapangan tersebut.

Oleh karena itu, dengan pelayanan yang kurang baik, pastinya sebagian  jamaah yang sholat di Lapangan Benu-benua itu sedikit memberikan keluhannya. “Rumput-rumput di lapangan itu masih panjang, sehingga susah kita untuk sholat apalagi pada saat sujud, itu sangat mengganggu kekhusyuan sholat” Tukas Nono yang merupakan salah satu jamaah sholat Id di lapangan tersebut. Selain rumput-rumput yang masih tinggi, juga tidak adanya jembatan kecil di atas Parit yang cukup besar di lapangan itu, sehingga jamaah susah untuk lewat hingga sampai ke lapangan itu. Bahkan ada seorang anak-anak yang jatuh ketika hendak melompati parit tersebut. Hal ini pun disadari oleh pihak PHBI sendiri bahwa mereka kurang persiapan. “Sebenarnya ada dan tidaknya Pak Walikota untuk sholat di Lapangan Benu-benua pelayanan kepada jamaah tetap sama, hanya memang kami sadari kami kurang persiapan dan ini diluar harapan kami, “ Tukas Wijoyo Cokro.

Dengan kejadian ini, maka pihak PHBI berusah agar tahun depan bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap jamaah, yakni dengan meningkatkan koordinasi terutama koordinasi pada bagian kebersihan dan harapannya kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Walikota Kendari agar Lapangan Benu-benua sebagai tempat wilayah terpusat II PHBI tetap diperhatikan walaupun Walikota Kendari beserta rombongannya tidak sholat di lapangan tersebut.(Har)

Minggu, 26 September 2010

KEKECEWAAN DIBALIK PEMILIHAN BUPATI BARU

HARYANI DINA

Pesta demokrasi sudah telah kita lalui bersama-sama, baik dalam satu propinsi maupun kepropinsi lain atau dalam satu kota maupun kota-kota lain. Berbicara masalah demokrasi, maka tidak luput dengan adanya pemilihan. Pemilihan yang dimaksud adalah memilih para pejabat baru yang akan menggantikan posisi kedudukan pejabat-pejabat sebelumnya. Maka dari itu, penulis akan mengupas beberapa penggalan kalimat mengenai demokrasi kecil-kecilan yang terjadi di sebuah perkotaan maupun di berbagai pelosok desa khususnya di kota saya sendiri.
Dengan diadakannya demokrasi kecil tersebut, telah memberikan peluang beberapa orang di dalam masyarakat maupun dalam kota untuk memeperoleh jabatan, seperti hal yang dialami oleh masyarakat di kecamatan saya. Di kota saya yaitu di Raha telah diadakan pemilihan bupati baru. Dalam pemilihan tersebut, banyak para pejabat yang telah mencalonkan diri. Tetapi, hal yang paling utama diperebutkan adalah kedudukan sebagai bupati.
Sebelum diadakan pemilihan, sebagian masyarakat sudah menetapkan pilihan mereka masing-masing. Bisa saja mereka sudah mematangkan pilihannya terhadap satu calon tanpa ada rasa paksaan dari pihak mana pun. Tetapi, yang dikhawatirkan disini adalah jangan sampai sebagian dari warga sudah menerima suapan berupa uang atau hal-hal lain terhadap yang sudah didukungnya. Hal ini benar-benar telah terjadi dan tidak perlu kita pungkiri lagi. Seperti kemarin ada beberapa orang yang telah dijanjikan bahwa kalau yang didukungnya naik dan sudah menjadi bupati, maka mereka-mereka akan mengalami kenaikan kedudukan. Dengan menyebarnya isu-isu tersebut, penulis sempat tidak percaya, tetapi setelah dibuktikan diliburan baru-baru semuanya itu benar. Penulis mendengar  dan melihat secara langsung bahwa setelah calon yang didukung naik untuk menjabat sebagai bupati banyak para pejabat maupun para guru-guru baik dari guru SMA, SMP, SD bahkan TK jabatannya dinaikan. Tetapi dibalik semua itu ada banyak pihak yang dimutasi. Pihak yang menjadi korban tidak mengetahui secara pasti bahwa dengan alasan apa sehingga mereka sampai dimutasi. Banyak hal yang dilakukan dengan mencari pembelaan untuk menyelamatkan kedudukan mereka. Tetapi, semuanya tidak berhasil pula. Sekarang ini pihak yang dimutasi hanya menunggu dan menunggu kejelasan tentang apa yang akan terjadi kedepannya. Untuk itulah hal yang akan mereka genggam untuk selamanya adalah hanya kekecewaan belaka dengan adanya bupati baru. Pihak pendukung hanya berfoya-foya merayakan kemenangan mereka, tetapi pihak yang menjadi korban hanya tangisan dan yang dirasakan untuk selama-lamanya adalah kehidupan yang tidak tentram tanpa adanya kejelasan.

PREDIKSI 3O TAHUN YANG AKAN DATANG JAKARTA AKAN TENGGELAM

          WA  SINA

Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia. Jakarta adalah salah satu kota dan sekaligus pusat per putaran perekonomian terutama bisnis. Bisnis merupakan salah satu upaya seseorang untuk bisa kaya mendadak jika berhasil. Perusahaan- perusahaan besar yang berdiri kokoh diatas tanah merupakan satu bukti bahwa penduduk Jakarta sangat banyak yang datang dari berbagai daerah dan beragam suku serta bahasa yang digunakan. Maka dari itu, selain karena kemegahannya, Jakarta juga menjadi tempat bagi mereka yang beruntung untuk mengais rezeki. Banyak pendatang baru dari berbagai daerah untuk mengadu nasib di Kota Jakarta yang setiap tahunnya penduduknya meningkat  jadi tidak heran jika banyak pembangunan baik pembangunan mewah maupun posko- posko kecil di pinggiran jalan yang mengaggu pemandangan kota.
Dengan perkembangan teknologi banyak Perusahaan- Perusahaan besar yang mencemari lingkungan sama halnya dengan pembuangan sampah serta tidak adanya kesadaran dari manusia itu sendiri yang selalu melakukan pencurian, pembakaran, dan penerbangan hutan secara liar. Banyaknya transportasi udara,laut dan di darat yang mengakibatkan adanya polusi dimana-mana sehingga menyebabkan Jakarta kotor. Dari berbagai  aspek dan faktor inilah sumber akar masalah yang terjadi di Indonesia khususnya di Jakarta yaitu bencana terbesarnya adalah banjir dan tanah longsor.
Terjadinya penipisan lapisan ozon (O3) adalah salah satu contoh kecil ,dimana dengan terjadinya penipisan ozon maka derajat panas matahari akan lebih tinggi dari sebelumnya sehingga menyebabkan lahan terbakar beserta pohon- pohon di hutan juga ikut terbakar. Dari kebakaran ini air hujan tidak da pat lagi diserap oleh akar tanaman dan tanah tidak bisa menyimpan air, maka akan terjadi banjir yang sangat besar serta di susul oleh tanah longsor. Jika seperti ini adanya maka di prediksi Jakarta 30 tahun akan datang akan tenggelam. Karena kondisi alam yang tidak memungkinkan tersebut , juga karena kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya hutan, pentingnya kebersihan dan lain-lain sebagainya sehingga menyebabkan tenggelamnya Jakarta.