OLEH:
HARIYONO USMAN
Kendari, BJ
Pelaksanaan sholat Idul Fitri di Lapangan Benua-benua Kota Kendari tahun ini terasa berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Lapangan Benua-benua ini merupakan tempat yang ditetapkan sebagai wilayah II Panitia Hari Besar Indoensia (PHBI), sehingga tempat ini merupakan tempat sholat Idul Fitri untuk Walikota Kendari., sedangkan wilayah I bertempat di Masjid agung dan merupakan tempat sholat Gubernur Sultra. Namun tahun ini Walikota Kendari tidak melaksanakan sholat Id. Inilah yang membuat pelaksanaan sholat Id di Lapangan Benu-benua terasa berbeda dan ini tentunya menjadi suatu pertanyaan yang harus dijawab. Oleh karena itu, Setelah dikonfirmasi kepada pihak PHBI, ternyata yang menjadi alasannya adalah karena Pak Walikota tidak ingin tiap tahunnya sholat di tempat yang sama, beliau ingin ke tempat yang lain untuk bisa bersilaturahmi pada masyarakat Kota Kendari secara luas dan bukan pada masyarakat tertentu saja, Tukas Wijoyo Cokro dari pihak PHBI wilayah II. Pemberitahuan ini disampaikan pihak Walikota dalam Rapat PHBI se-Kota Kendari yang diadakan di Aula Bertakwa Kota Kendari pada akhir bulan Agustus kemarin dan informasinya tahun ini Pak Walikota beserta rombongan sholat di Lapangan Lakidende.
Pelaksanaan sholat Idul Fitri di Lapangan Benua-benua Kota Kendari tahun ini terasa berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Lapangan Benua-benua ini merupakan tempat yang ditetapkan sebagai wilayah II Panitia Hari Besar Indoensia (PHBI), sehingga tempat ini merupakan tempat sholat Idul Fitri untuk Walikota Kendari., sedangkan wilayah I bertempat di Masjid agung dan merupakan tempat sholat Gubernur Sultra. Namun tahun ini Walikota Kendari tidak melaksanakan sholat Id. Inilah yang membuat pelaksanaan sholat Id di Lapangan Benu-benua terasa berbeda dan ini tentunya menjadi suatu pertanyaan yang harus dijawab. Oleh karena itu, Setelah dikonfirmasi kepada pihak PHBI, ternyata yang menjadi alasannya adalah karena Pak Walikota tidak ingin tiap tahunnya sholat di tempat yang sama, beliau ingin ke tempat yang lain untuk bisa bersilaturahmi pada masyarakat Kota Kendari secara luas dan bukan pada masyarakat tertentu saja, Tukas Wijoyo Cokro dari pihak PHBI wilayah II. Pemberitahuan ini disampaikan pihak Walikota dalam Rapat PHBI se-Kota Kendari yang diadakan di Aula Bertakwa Kota Kendari pada akhir bulan Agustus kemarin dan informasinya tahun ini Pak Walikota beserta rombongan sholat di Lapangan Lakidende.
Ketidakhadiran Walikota seakan mempengaruhi pelayanan jamaah pada pelaksanaan sholat Id di lapangan benu-benua tersebut. Dengan perkataan lain, ketika tahun-tahun sebelumnya Walikota sholat di lapangan itu, maka pelayanan dalam hal ini kebersihan lapangan, sistem operator suara, ataupun pengaturan saf-saf jamaah semua dipersiapkan dengan baik. namun, pelaksanaan sholat Id tahun ini seakan pihak walikota lepas tangan. Akhirnya, terutama pada kebersihan, masih ada rumput-rumput yang tinggi yang pastinya sangat mengganggu jamaah ketika sholat. Pihak PHBI juga sudah berusaha keras untuk memotong rumput, tapi tidak semua terpotong. Terkait prosedur pelayanan, dari pihak PHBI mengatakan bahwa tahun-tahun lalu tidak ada bantuan dana yang diberikan dari pihak walikota hanya berupa bantuan fisik, yakni dikerahkannya Dinas Kebersihan Kota Kendari untuk membersihkan lapangan tersebut. Namun, tahun ini dinas kebersihan juga tidak datang untuk membersihkan Lapangan Benu-benua sebagai wilayah II terpusat PHBI, sehingga membuat pihak PHBI kewalahan membersihkan lapangan dengan alat seadanya yang disewa. Oleh karena itu, kuat dugaan dari ketidakdatangan dinas kebersihan ini juga disebabkan kerena ketidakdatangan Walikota Kendari untuk sholat Id di lapangan tersebut.
Oleh karena itu, dengan pelayanan yang kurang baik, pastinya sebagian jamaah yang sholat di Lapangan Benu-benua itu sedikit memberikan keluhannya. “Rumput-rumput di lapangan itu masih panjang, sehingga susah kita untuk sholat apalagi pada saat sujud, itu sangat mengganggu kekhusyuan sholat” Tukas Nono yang merupakan salah satu jamaah sholat Id di lapangan tersebut. Selain rumput-rumput yang masih tinggi, juga tidak adanya jembatan kecil di atas Parit yang cukup besar di lapangan itu, sehingga jamaah susah untuk lewat hingga sampai ke lapangan itu. Bahkan ada seorang anak-anak yang jatuh ketika hendak melompati parit tersebut. Hal ini pun disadari oleh pihak PHBI sendiri bahwa mereka kurang persiapan. “Sebenarnya ada dan tidaknya Pak Walikota untuk sholat di Lapangan Benu-benua pelayanan kepada jamaah tetap sama, hanya memang kami sadari kami kurang persiapan dan ini diluar harapan kami, “ Tukas Wijoyo Cokro.
Dengan kejadian ini, maka pihak PHBI berusah agar tahun depan bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap jamaah, yakni dengan meningkatkan koordinasi terutama koordinasi pada bagian kebersihan dan harapannya kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Walikota Kendari agar Lapangan Benu-benua sebagai tempat wilayah terpusat II PHBI tetap diperhatikan walaupun Walikota Kendari beserta rombongannya tidak sholat di lapangan tersebut.(Har)